PKSBrebes (19/5). Meski diterpai badai fitnah, Partai Keadilan Sejahtera tidak nampak menyurutkan kader-kadernya untuk terus berkarya di tengah masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan saat diselenggarakannya Seminar Nasional dengan tema "Mendidik dengan Cinta" yang diselenggarakan oleh Bidang Keperempuanan (Bidpuan) DPC Partai Keadilan Sejahtera Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes. Ratusan warga memenuhi area seminar yang berlokasi di RM Sakalibels Bumiayu-Brebes sehingga sebagian pengunjung harus rela berada diluar. Menurut panitia penyelenggara, dari sekitar 250 peserta yang ditargetkan hadir, warga sekitar Bumiayu dan sekitarnya sangat berantusias menghadiri acara seminar tersebut sehingga menurut catatan panitia hadir sekitar 270 peserta.
Masih menurut panitia,seminar nasional tersebut sengaja mengambil tema "Mendidik dengan Cinta" sebagai bentuk persembahan edukasi bagi para orang tua. Seminar yang dihadiri oleh Psikolog dari Jakarta, Leni Sintorini, S. Psi, Anggota DPR RI Komisi X Bidang Pendidikan dan Olahraga, Rohmani, MA., dan Angkatno mewakili Bupati Brebes yang berhalangan hadir.
Menurut Leni, yang mendapat kesempatan pertama menyampaikan pemaparan mengingatkan kepada peserta seminar, bahwa setiap anak memiliki gaya belajar yang yang berbeda. Karenanya para orang tua harus dapat menyadari hal itu dan dapat mengembangkannya sesuai dengan potensi anak. "Tiap individu memiliki kekhasan sejak lahir dan diperkaya melalui pengalaman hidup dan yang pasti semua orang belajar melalui alat inderawi, baik penglihatan, pendengaran dan kinestetik," ujarnya. Dikatakan, semakin orang tua mengenal baik model atau cara belajar anaknya, maka akan semakin mudah dalam memberikan bimbingan dan pengarahan pada anaknya. Maka, mengnali model belajar anak menjadi sangat penting bagi setiap orang tua termasuk juga para guru."Belajar berawal dari rumah, anak belajar melalui apa yang ia lihat, dengar, dan sentuh. Satu dari tiga saluran inderawi - visual, auditori dan kenestik adalah salah satu cara untuk belajar dengan baik," terang Leni.Lebih lanjut Leni menjelaskan, ada tiga model belajar yang bisanya dimiliki oleh anak, yaitu kinestetik, visual dan auditori. Model kinestetik biasanya anak sangat energik, jika dengar musik langsung goyang sesuai irama. Model visual biasanya terpaku ketika mengamati sesuatu, penuh rasa ingin tahu terhadap hal baru. Sementara model auditori biasanya gemar membaca dan seringkali mengganggu anak lain dengan teriakan dan cerita-ceritanya sendiri."Mendidik dengan cinta artinya memahami model belajar anak dan memberikan bimbingan dengan penuh bijak bukan emosional dan memaksa," tandas Leni.
Sementara Rohmani mengemukakan, bahwa bermain dan belajar sesuai kebutuhan anak adalah kunci kecerdasan. Orang tua juga sangat berpengaruh dalam peningkatan kecerdasan anak, Karena orang tua adalah pengasuh dan pengajar yang pertama dan utama bagi anak, sementara guru adalah partner orang tua yang juga punya fungsi sebagai pengasuh selain pengajar. "Orang tua juga dapat memaksimalkan potensi kecerdasa anaknya dengan mengenali model belajar dan dapat pula menggabungkannya agar proses belajar makin efektif," katanya. Seminar Seminar Pendidikan dan Keluarga diikuti sekitar 270 peserta yang terdiri para pendidik di PAUD dan Guru TK serta orang tua.
Ketua panitia kegiatan, Evi Adhiyah mengatakan, selain sebagai program tahunan bagi Bidang Keperempuanan, seminar bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada para orang tua dan pendidik."Ini program tahunan, juga untuk memberikan pengetahuan pada orang tua agar bijak dalam mendidik tidak memaksa atau emosional tapi dengan penuh rasa cinta sesuai dengan model dan kebutuhan belajar anak," kata Kepala Bidang Keperempuanan DPC PKS Kecamatan Bumiayu ini.Seminar dihadri pula oleh tokoh masyarakat dari Bumiayu, H Karim Nagib.(Humas/Ifad)
